momobil.id – Meluasnya penyebaran virus Corona atau COVID-19 membuat pemerintah membatasi berbagai aktivitas publik. Salah satunya adalah dengan menghentikan sementara aturan ganjil genap. Pemerintah DKI Jakarta untuk sementara meniadakan aturan ganjil genap selama dua minggu ke depan mulai Senin (16/03/2020) sampai dengan Senin (30/03/2020).
“Iya betul, pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil-genap ditiadakan sementara waktu selama dua minggu kedepan sejak tanggal 16 maret 2020. Selanjutnya kita akan evaluasi lagi,” ujar Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro AKBP Fahri Siregar, Senin (16/03/2020) dilasir dari liputan6.com
Dengan demikian, polisi tidak akan mencegat kendaraan yang melanggar aturan tersebut. Namun, polisi tetap menindak pengendara yang melanggar peraturan lain. Contohnya seperti pelanggaran rambu lalu lintas, pengendara motor yang tidak memakai helm, dan pengendara mobil atau motor yang melewati jalur Transjakarta. Penindakan dari pelanggaran aturan ini dimaksimalkan menggunakan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik (E-tilang).
Dengan ditiadakannya ganjil genap, beberapa masyarakat merasakan jalanan lebih padat dibanding sebelumnya. Hal ini turut dirasakan oleh Randy Yudha, salah satu pengendara motor yang bekerja di salah satu perusahaan pembiayaan di Kuningan. Randy yang berangkat dari rumahnya di Ciledug mengaku lebih telat 10 menit dari biasanya.
Baca Juga : Berbahaya! Jangan Paksa Ban Mobil Kempes Terus Berjalan
“Karena ganjil genap tidak berlaku, saya merasa malah macet. Biasanya satu jam, tadi satu jam 10 menit. Berangkat jam 07.00 sampai kantor jam 08.11. Biasanya, jam 08.00 sudah sampai,” ujar Randy kepada liputan6.com.
Selain masyarakat, Polisi juga mengakui bahwa ditiadakannya ganjil genap membuat sebagian jalan protokol menjadi lebih padat. Situasi ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan hari – hari sebelumnya.
“Biasanya jam 8 dan 9 sudah longgar arus lalu lintas, kemudian yang kemarin pelaksanaan ditiadakan Gage (ganjil genap) bahkan sampai malam masih terjadi kepadatan,” kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (17/3/2020) dilansir dari liputan6.com.
Meskipun demikian, penurunan volume mobil tetap dirasakan oleh polisi pada sebagian area di Jakarta. Polisi akan tetap mengevaluasi dan melihat perkembangan lalu lintas selama beberapa hari ke depan.