momobil.id – Radiator merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam sistem pendinginan mesin. Komponen ini membutuhkan cairan agar dapat bekerja secara maksimal. Lantas, bolehkah isi air radiator mobil menggunakan air biasa?
Dilansir dari Auto2000, isi air radiator mobil tidak disarankan menggunakan air biasa. Mesin mobil saat ini memiliki kinerja yang tinggi dan tentunya membutuhkan cairan khusus agar proses kerja radiator lebih optimal. Air biasa tidak memiliki kandungan glycol, sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menahan panas yang berlebih.
Dampak Mengisi Air Radiator dengan Air Biasa
Mengisi air radiator mobil dengan air biasa secara berkala dapat menimbulkan efek buruk bagi performa mobil. Berikut ini merupakan beberapa dampak yang timbul.
1. Korosi pada Radiator
Penggunaan air biasa dapat menimbulkan korosi pada radiator. Air biasa mengandung sejumlah zat yang menimbulkan karat, berbeda dengan cairan khusus radiator yang sudah dilengkapi dengan zat anti karat. Ketika air biasa menguap, terjadi proses oksidasi dalam radiator, sehingga dapat memunculkan karat. Adanya karat dalam radiator dapat menyebabkan keropos pada komponen radiator, dan residu kotoran.
2. Sistem Pendingin Tidak Bekerja Maksimal
Kandungan air biasa atau air mineral dalam radiator akan mengendap ketika suhu mencapai 80-90 derajat dengan tekanan tinggi. Hal ini tentu dapat mengganggu sistem lainnya seperti thermostat dan pompa air. Radiator akan tersumbat, sehingga mengganggu kinerja sistem pendinginan mesin.
3. Mesin Overheat
Menggunakan air keran atau air mineral pada radiator mampu membuat mesin mudah panas atau overheat. Cairan khusus radiator memiliki sifat pembekuan dan pengembangan yang stabil, tidak seperti air biasa. Air memiliki titik didih pada 100 derajat celcius, sementara mesin yang bekerja suhunya akan berada di atas 100 derajat celcius. Air biasa tentu akan lebih mudah menguap dan membuat mesin mudah panas.
4. Menimbulkan Kerak pada Radiator
Air biasa akan mengendap dan membentuk kerak pada bagian dalam radiator beserta selangnya. Hal ini tentunya memberikan efek buruk dan dapat mengganggu kinerja dari radiator untuk mendinginkan mesin.
5. Kekurangan Perlindungan Komponen Radiator
Cairan khusus radiator pada umumnya mengandung bahan kimia pelindung. Bahan tersebut mampu melindungi komponen radiator dan mesin dari karat dan korosi. Air biasa tidak memiliki zat tersebut, sehingga komponen radiator mudah terkena karat atau korosi.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Air Radiator Mobil?
Mengisi Air Radiator dalam Keadaan Darurat
Pengurangan volume air radiator pada tangki reservoir merupakan hal yang wajar. Namun, terkadang pemilik mobil merasa sulit menemukan toko yang menyediakan cairan radiator atau coolant ketika di jalan atau dalam keadaan darurat.
Dalam keadaan darurat, mengisi air radiator dengan air biasa diperbolehkan. Menurut Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim, penambahan air radiator bisa menggunakan berbagai jenis air. Bisa langsung ditambahkan dengan air murni, air suling, air AC, atau air aki tutup botol biru.
“Kalau ada kan sebaiknya coolant yang satu merek, jadi menyediakan di bagasi, sehingga bila air radiator kurang bisa tinggal ditambahkan lewat tangki reservoir, tapi kalau terpaksa tidak ada coolant, bisa pakai air biasa,” ujar Ibrohim, dilansir dari Kompas.com.
Meskipun diperbolehkan menggunakan air biasa sebagai pengganti cairan radiator saat keadaan darurat, pemilik mobil disarankan untuk mengganti cairan langsung dengan air radiator khusus setelah keadaan darurat berakhir.