momobil.id – Melihat kondisi saat ini di Indonesia yang masih dilanda pandemi COVID-19, PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen tunggal pemegang merek mobil Honda di Indonesia memutuskan menghentikan sementara aktivitas produksi selama dua pekan.
Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, penghentian sementara aktivitas produksi ini terhitung dari tanggal 13 April 2020. Kondisi yang dimaksud terkait penghentian sementara tersebut yakni pergerakan pasar yang terus turun setiap harinya dan tersendatnya rantai pasokan komponen kendaraan.
“Kami mengambil keputusan ini berdasarkan kondisi pasar terkini, market turun dan juga concern di global supply chain,” ujar Yusak seperti dilansir Kompas.com.
Selama tak ada aktivitas produksi, karyawan tertentu yang berhubungan dengan proses produksi bakal dirumahkan. Meski tak menyebut secara detail jumlah karyawannya, Yusak menegaskan karyawan tersebut tetap mendapat gaji penuh.
“Kami secara tegas meminta karyawan yang sudah dirumahkan sementara, untuk mengikuti peraturan dan arahan dari pemerintah pusat dan daerah untuk menghindari risiko terinfeksi. Selama dirumahkan, mereka tetap mendapat full payment sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
Baca juga: Beli Mobil Baru Secara Online Guna Mencegah Penyebaran COVID-19
Meski menghentikan proses produksi, Yusak menuturkan stok unit sudah siap untuk pasar domestik dan global. Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kondisi. “Sementara ini, ekspor secara utuh (CBU) dan komponen Brio masih sesuai rencana,” tuturnya.
Adapun di Indonesia, Honda memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Karawang dengan kapasitas maksimum 120 ribu unit mobil per tahun. Di sana, Honda memproduksi Jazz, Mobilio, Brio, dan BR-V.
Daihatsu kurangi jumlah shift

Jika HPM menutup sementara kegiatan produksi, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memilih melakukan penyesuaian produk dengan mengurangi jumlah shift kerja.
Menurut Corporate Planning & Communications Director ADM, Amelia Tjandra, jmlah shift yang tadinya ada dua kini dipangkas menjadi satu. Jam produksi di pabrik pun menjadi lebih singkat dari biasanya.
“Bicara soal penurunan sudah pasti karena kami biasanya di pabrik itu dua shift, bahkan lembur. Sekarang jadi satu shift. Belum lagi jam kerja juga berkurang hanya sampai pukul 15.00 WIB dari biasanya 16.30 WIB,” jelas Amel.
Mengenai stok unit, Amel mengatakan saat ini masih berlebih. “Kebutuhan domestik dan ekspor masih cukup. Karyawan merupakan aset Daihatsu yang harus dilindungi. Kami berkomitmen memberikan rasa aman yang optimal untuk pekerja di masa pandemi COVID-19,” tuturnya.