momobil.id – Mobil irit bahan bakar sudah menjadi keinginan bagi setiap orang. Saat Ini, mobil – mobil yang sudah beredar memiliki fitur yang canggih. Fitur ini bukan hanya soal keselamatan dan kenyamanan saja, tetapi beberapa fitur yang dapat membuat pengendara lebih irit bahan bakar. Untuk menghemat bahan bakar memang tergantung cara berkendara pengemudi, namun ada beberapa fitur yang dapat membantu. Berikut beberapa fitur yang mendukung mobil lebih irit bahan bakar, dilansir dari laman resmi Hyundai Indonesia.
Eco Indicator
Fitur eco indicator sudah banyak digunakan pada mobil zaman sekarang. Indikator ini terdapat pada bagian Multi Information Display (MID) dan ditandai dengan lampu berwarna hijau. Fungsi dari indikator ini salah satunya adalah untuk mendeteksi pengoperasian transmisi, terutama pada transmisi matic. Fitur ini akan aktif ketika mesin berada di putaran rendah dan konstan, antara 1.500 – 3000rpm. Ketika lampu indikator menyala, maka gaya berkendara pengemudi termasuk irit. Eco indikator akan menjalan sistem secara otomatis agar menghemat sistem bahan bakar.
Cruise Control
Meskipun fitur cruise control belum banyak tersedia di Indonesia, fitur ini dapat berfungsi untuk menghemat penggunaan bahan bakar. Fitur ini dapat sangat berdampak pada efisiensi bahan bakar, terutama jika berkendara di jalan tol yang lenggang. Cruise control tersedia pada lingkar kemudi dan fungsinya untuk mengatur laju kendaraan agar tetap konstan tanpa bantuan pengemudi untuk menginjak pedal gas. Pengemudi harus mempertahankan kecepatan pada saat menggunakan fitur ini. Biasanya, fitur ini akan aktif pada kecepatan 40km/jam.
Baca Juga : Perbedaan Body Kit Plastik dan Fiber, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Auto Start Stop
Fitur Auto Start Stop digunakan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar kala mesin stasioner dalam janga waktu tertentu. Auto Start Stop akan secara otomatis bekerja mematikan mesin mobil ketika mobil berhenti sesaat. Dengan menggunakan teknologi ini, penghematan bahan bakar dapat direduksi sekitar 5-14% saat mesin tidak beroperasi. Teknologi ini juga membuat emisi gas buang menjadi lebih rendah. Dibalik sisi positifnya, ada sisi negatif dimana teknologi ini membuat daya tahan aki mobil akan menjadi lebih berat.
