Bodi mobil yang ringkas dengan handling simpel, tak perlu ber-cc besar asalkan sanggup menembus jalan perkotaan yang sering padat merayap, merupakan keunggulan city car. Ukurannya yang ramping dan hemat BBM membuat city car lekat berdampingan dengan julukan LCGC.
Ada lagi lainnya yang identik dengan city car, yakni hatchback. Stigma ini tidak seluruhnya benar meski punya desain sama-sama ramping tetapi beda ukuran dimensinya. City car awalnya punya kriteria 1000 cc ke bawah. Sedangkan hatchback bisa mencapai 1.5 L. Secara dimensi pula, city car dirancang lebih ramping untuk jalan raya perkotaan dibandingkan hatchback.
Julukan city car pertama kali di Indonesia disandang oleh Suzuki Karimun. Dikeluarkan tahun 1999, Suzuki Karimun dengan bodi mirip MPV namun lebih kecil tersebut memiliki dapur mesin 1000 cc.
Seiring waktu, city car bukan lagi identik sebagai mobil berbadan ramping dengan kapasitas mesin 1000 cc ke bawah. Segmen pasar city car mulai naik daun di tahun 2008. Ditandai dengan dua kategori city car: low city car segment (1100 – 1200 cc) terjual hingga 7000 unit di Indonesia. Dan medium city car segment (1300 – 1500 cc) terjual 55 ribu unit di tahun yang sama. Paradigma city car dari masa ke masa pun berubah. Jika dulu mesin 1000 cc ke bawah disebut city car, maka city car saat ini sanggup mengusung 1500 cc.
Hal ini terjadi karena respon pasar terhadap mesin 1000 cc ke bawah kurang peminat. Karena hanya mampu bertenaga di jalan datar tetapi kurang bertenaga di jalan menanjak. Alih-alih meski merampingkan bodi kendaraan, di sisi lain justru memperbesar kapasitas mesin. City car saat ini akhirnya mengacu pada konsep mobil berdimensi kecil yang cocok untuk situasi jalan perkotaan. Sematan LCGC pada city car pun pupus seiring kapasitas mesin yang dipergunakan. Nah, buat Anda yang tertarik dengan city car, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni:
Ukuran dan kapasitas mesin
Meskipun ada dapur mesin berkapasitas 1500 cc, city car idealnya saat ini bermesin 1200 cc ke bawah. Konsep yang diusungnya adalah sanggup mengatasi jalan raya perkotaan dan ruang sempit yang tersedia.
Kabin
Bentuk bodi yang mungil mengorbankan kabin pengemudi dan penumpang? Teliti dan uji coba dulu sebelum memilih. Utamanya pada posisi pengemudi apakah ruang geraknya masih terbilang nyaman atau sangat terbatas. Hal tersebut berlaku pengecekannya pada seat penumpang. Akses keluar masuk, letak, dan bentuk pintu utama maupun pintu belakang juga harus tak luput dari pengecekan. Ini demi kenyamanan dan keamanan juga.
Fitur keamanan
Bukan berarti murah lantas meniadakan fitur keamanan. Sebab fitur tersebut merupakan standar minimal yang harus ada dalam mobil. Jika ada fitur keselamatan lain akan lebih baik lagi, misalnya double airbag, side roll bar dan lainnya.
Jika pertimbangan tersebut telah terpenuhi, bersiaplah untuk keliling Jakarta dengan city car.
Oleh: Redaksi Momobil.id
Foto: iStock
