Kenali Kebiasaan Buruk yang Dapat Membuat Mesin Mobil Cepat Rusak

Ditulis oleh : Adrian Tirta Kusuma | 28 May 2020

Kenali Kebiasaan Buruk yang Dapat Membuat Mesin Mobil Cepat Rusak

momobil.id – Bepergian menggunakan mobil sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Tentunya semakin lama menggunakan mobil, pemilik mobil semakin lebih peka terhadap perubahan kondisi mobil. Tidak hanya faktor usia, gaya mengemudi juga bisa berpengaruh buruk terhadap mesin mobil. Kebiasaan buruk tertentu bisa membuat mesin mobil lebih cepat rusak. Berikut adalah kebiasaan buruk yang dilakukan oleh pengemudi mobil yang dapat membuat mesin mobil menjadi cepat rusak.

Menahan Kopling Saat Macet

Salah satu kebiasaan buruk bagi pengguna mobil manual adalah menahan kopling pada saat terjadi kemacetan. Hal ini memang memudahkan saat ingin memajukan mobil daripada memindahkan gigi ke posisi netral, namun berdampak buruk pada mesin. Apabila pengemudi melakukan hal ini secara terus menerus, maka kampas kopling akan cepat habis. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu dihentikan agar kondisi kopling tetap awet.

Langsung Menstarter Mobil

Agar mobil dapat beroperasi dengan optimal saat dinyalakan, disarankan untuk menunggu 3-4 detik dahulu sebelum menstarter mobil. Pada saat kunci kontak pada posisi menyalan, lampu indikator seperti Malfunction Indicator Lamp (MIL) atau Check Engine indikator pada panel dashboard menyala beberapa saat. Ada baiknya untuk menunggu lampu indikator mati sebelum menstarter mobil. Hal ini dilakukan untuk memberi waktu sistem injeksi mobil menerima data dari komponen mesin dan kondisi lingkungan saat mobil dinyalakan.

Gigi Netral pada Jalan Menurun

Salah satu kebiasaan yang dapat berpotensi kecelakaan adalah memposisikan gigi netral pada jalan menurun. Secara teknis, mobil terasa melaju lebih cepat dan ringan, namun akan sulit untuk dikontrol. Apabila pengemudi melakukan hal ini secara terus menerus, pengemudi dapat kesulitan memasukkan gigi dan mobil berpotensi selip. Oleh karena itu, ada baiknya pengemudi memposisikan gigi pada L/D pada transmisi otomatis, atau gigi tiga pada mobil bertransmisi manual.

Mengendarai Mobil Asal-Asalan

Ada beberapa contoh mengemudikan mobil asal-asalan, misalnya seperti memindahkan gigi dengan perpindahan yang kasar dan lupa menginjak kopling pada gigi manual. Hal ini membuat transmisi dan kopling mobil menjadi lebih rentan kerusakan. Kebiasaan lainnya adalah sering mengerem secara mendadak. Hal ini dapat mengakibatkan rem semakin mudah aus. Selain itu, menginjak pedal gas terlalu cepat juga dapat membuat mobil semakin boros.

Lupa Mematikan Lampu Mobil

Ketika mobil dalam keadaan mati, lampu mobil tidak boleh dinyalakan secara terus menerus. Hal ini dapat berakibat buruk terhadap mobil. Untuk menyalakan lampu mobil, dibutuhkan tenaga dari aki. Ketika mesin mobil mati, aliran energi ke aki terputus, maka energi cadangan pada aki lama-kelamaan akan tersedot habis. Apabila energi cadangan habis, maka mobil tidak bisa distarter dan fungsi komponen lainnya menjadi terganggu. Oleh karena itu disarankan untuk tidak menyalakan lampu ketika mobil dalam keadaan mati.

Baca Juga : Kenali Fungsi Sensor Parkir pada Mobil dan Cara Perawatannya

Jarang Mengecek Kondisi Ban

Meskipun ban menjadi komponen yang tidak perlu perawatan khusus, namun pemilik mobil harus selalu mengecek kondisi ban. Kondisi ban yang gundul atau kurang tekanan angin dapat mempengaruhi keamanan dan performa kendaraan. Mobil dengan kondisi ban yang buruk dapat berpotensi untuk kecelakaan di jalan. Mobil akan lebih sulit dikendalikan ketika kondisi ban buruk.

Tidak Memperhatikan Peringatan pada Indikator

Hal yang sering diabaikan oleh pemilik mobil adalah peringatan pada indikator mobil. Indikator mobil ini biasanya menunjukan kondisi mobil. Apabila pengemudi jarang mengecek indikator mobil, maka pengemudi tidak mengetahui komponen apa yang rusak. Oleh karena itu, selalu perhatikan indikator mobil, seperti Check Engine, temperatur dan oli. Jika salah satu indikator menyala, maka segera bawa mobil ke bengkel agar dapat diatasi.

Jarang Service Mobil

Para pemilik mobil seringkali malas untuk mengecek kesehatan mobil, apalagi ketika masa servis gratis sudah berakhir. Hal ini akan berakibat buruk pada kondisi mobil. Apabila mobil digunakan secara terus menerus, maka seluruh komponen akan berpotensi menjadi rusak. Agar kondisi mobil awet dan tetap terjaga, maka penting untuk dilakukan pengecekan dan pergantian komponen mobil yang rusak.

mobil terkait

Rp 130.000.000

Individu

PEKANBARU

Rp 156.000.000

Individu

PONTIANAK

Rp 182.000.000

Individu

PONTIANAK

Rp 145.000.000

Individu

GIANYAR

Rp 165.000.000

Individu

GIANYAR

Rp 200.000.000

Individu

GIANYAR


Kembali ke atas