Ancaman banjir masih menjadi momok di beberapa titik di Indonesia ketika musim hujan tiba. Sebagai pemilik mobil tentu perlu mewaspadai hal ini agar terhindar dari dampak banjir. Utamanya menghindari water hammer pada komponen mobil Anda.
Mobil yang menerobos banjir atau terparkir terlalu lama dalam genangan air dapat mengalami water hammer, atau kelumpuhan total pada mobil akibat air masuk ke ruang bakar mesin. Nasib kelangsungan riwayat mobil Anda pun jelas jadi terancam jika sudah begini.
Ketika menerobos atau terendam banjir, air dapat masuk ke dalam mesin, diantaranya melalui sela-sela busi dan saluran masuk udara yang menghadap ke bawah. Atau juga air terhisap oleh mesin dan masuk ke dalam ruang bakar hingga menyebabkan stang piston bengkok dan blok silinder rusak.
Saat terjadi proses kompresi udara pada ruang mesin kemudian masuk air, tekanannya mendorong air ke piston dengan kuat hingga menyebabkan bengkok. Kondisi lain, sistem pelumas yang kemasukan air kemudian bercampur dengan oli, membuat kerja pelumasan tidak maksimal karena akan terjadi overheat dan merusak komponen mesin lainnya.
Komponen mobil lain yang paling mudah bermasalah akibat kemasukan air adalah knalpot. Air yang tertampung pada catalytic converter atau penyaring gas membuat mesin sulit untuk dinyalakan. Untuk menghindarinya bila terpaksa menerobos banjir, upayakan menginjak pedal gas secara konstan. Penekanan pedal gas berulang kali dapat meningkatkan jumlah air yang masuk ke dalam knalpot.
Air yang merembes ke kabin atau ruang mesin juga dapat menyebabkan korsleting pada sistem kelistrikan mobil akibat arus pendek. Tak ketinggalan, sistem rem mengalami karat dan rusak.
Pikir ulang bila Anda ingin menerobos jalan yang tergenang air atau parkir di tempat yang rawan banjir. Asuransikan pula mobil Anda untuk meminimalisasi kerugian bila terjadi kerusakan mobil akibat peristiwa tak terduga tersebut.
Oleh: Redaksi Momobil.id
Foto: iStock