momobil.id – Pabrikan mobil asal China, BYD menyusun usaha untuk mencegah perluasan virus corona atau COVID-19. Perusahan BYD mulai membantu produksi masker dan desinfektan atau antiseptik. BYD mulai mengubah jalur produksinya pada akhir Januari 2020 untuk memproduksi barang – barang tersebut. Langkah ini diambil BYD untuk membantu menaikkan ketersediaan masker baik dalam maupun luar negeri sejak virus corona merebak.
BYD memproduksi peralatan tersebut di taman industri Baolong BYD di kota metropolitan selatan Shenzhen, provinsi Guangdong. Dalam hal ini, BYD mempekerjakan lebih dari 600 pekerja yang mengepak dan memeriksa masker yang keluar dari 100 jalur produksi di pabrik seluas 15.000 meter persegi. Pabrik itu digunakan sebagai area produksi elektronik sekitar sebulan yang lalu.
Masker yang telah diproduksi oleh BYD diklaim memiliki hasil yang bagus menurut departemen inspeksi kualitas pemerintah Cina. Dilansir dari otomotif.tempo.co, Kualitas masker BYD jauh lebih baik dibanding masker serupa yang diproduksi oleh industri yang serupa. Tantangan yang paling besar adalah ketika banyaknya pesanan yang datang setelah perusahaan tersebut mengumumkan produksi antiseptik dan masker. Tentunya BYD harus mempercepat produksi barang – barang tersebut, sehingga memenuhi jumlah pesanan yang datang.
Sejak pertengahan Februari lalu, batch pertama BYD dalam memproduksi masker dan disinfektan ini menjadi offline. Dalam sehari, BYD dapat menghasilkan 500.000 masker. Adanya lini produksi baru membuat BYD mampu memproduksi lima juta masker dan 300.000 botol desinfektan setiap hari. Dalam hal ini, BYD menjadi salah satu produsen masker terbesar di dunia.
Baca Juga : Contoh Pemanfaatan Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
Penggunaan masker dan antiseptik ini sebagian digunakan untuk penggunaan internal. Namun, BYD juga menyumbangkan masker dan antiseptik ini pada rumah sakit, perusahaan angkutan umum, bandara dan pelabuhan. Pemberian masker ini sebagian diberikan kepada pemerintah, dan sebagian diberikan kepada mitra strategis BYD. Dalam hal ini, BYD berencana untuk memperluas lini produksi menjadi 200 jalur dengan kapasitas sebanyak 10 juta masker setiap harinya. Masker ini nantinya akan disebarkan ke negara lain yang terkena dampak virus.
Per tanggal 15 Maret 2020, BYD sudah menandatangani perjanjian dengan pejabat lokal di Shenzen untuk mengalokasikan 15 juta masker pada supermarket dan apotik. Masker ini dibanderol dengan harga 2,5 yuan atau setara dengan Rp5.387.
Sumber gambar: fortune.com
Dilansir dari : otomotif.tempo.co