momobil.id – Saat ini, banyak pemilik mobil percaya bahwa semakin gelap kaca film, semakin baik untuk mencegah panas matahari memasuki kabin alias makin adem. Pemahaman seperti itu sebenarnya tidak terlalu tepat saat ini, karena teknologi kaca film sudah lebih maju. Kaca film transparan bukan berarti tidak efektif dalam mengurangi panas matahari.
Seperti dilansir CNN , Andy Hartono selaku Direktur Penjualan dan Pemasaran Global Auto International mengatakan bahwa kaca film gelap merupakan yang terbaik tidak sepenuhnya benar. Artinya, semakin gelap kaca film belum tentu semakin adem di dalam kabin.
Menurut Andy, kemampuan kaca film untuk menahan panas matahari tergantung pada teknologinya. Dia menambahkan bahwa kaca film mungkin memiliki teknologi nano untuk mengurangi cahaya yang datang dari luar mobil, tetapi juga mampu menjaga visibilitas pengemudi dari kabin.
Teknologi tersebut membuat kaca film akan terlihat gelap dari luar, sedangkan pandangan dari dalam ke luar akan terlihat jelas pada siang maupun malam hari. Tidak hanya itu, kaca film seperti ini juga dijelaskan dapat mencegah jamur dan memberikan lapisan yang tidak mudah tergores.
“Dulu, orang menganggap semakin gelap kaca film maka kaca mobil semakin adem, tetapi ternyata tergantung teknologinya,” kata Andy saat ditemui di ajang GIIAS 2019. Dia mengatakan bahwa rekomendasi tingkat gelap untuk kaca film mobil umumnya antara dua puluh hingga empat puluh persen, sementara kaca lainnya yang berkisar enam puluh hingga delapan puluh persen. “Persentase kegelapan yang ideal untuk kaca film berkisar segitu,” katanya.
Baca Juga: Kapasitas bagasi VW Tiguan Allspace mencapai 1.775 liter
Menurut Andy, memilih kaca film juga harus memperhatikan bahan yang digunakan. Disarankan agar pengendara tidak menggunakan kaca film yang terbuat dari campuran logam. “Secara umum yang bermasalah (kaca film) yang menggunakan metal, tepi-tepinya dapat berkorosi,” katanya. (fda)
Sumber gambar: tint king