momobil.id – Ketika ketersediaan BBM untuk kendaraan semakin langka dan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari penggunanya semakin tinggi, kira-kira apa yang dapat jadi solusi dari hal tersebut? Penggunaan kendaraan seperti mobil listrik mungkin bisa jadi jawabannya.
Perkiraan di masa depan, kendaraan yang dijual di dunia, termasuk di Indonesia, tidak lagi mengandalkan mesin konvensional bertenaga BBM (bensin) sebagai bahan bakar utama. Sejumlah produsen transportasi ternama saat ini sudah semakin gencar mengembangkan kendaraan berteknologi tinggi, khususnya mobil yang menggunakan energi listrik, baik model hibrida maupun listrik murni. Dengan asupan tenaga listrik, mobil dinilai menjadi lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang yang mengandung polusi berbahaya.
Mobil listrik dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah solusi di masa depan. Kendaraan ini digerakkan oleh motor listrik, menggunakan energi yang disimpan di dalam baterai, dan memberi tenaga putaran yang instan serta akselerasi yang halus dan kuat. Jadi, tidak hanya ramah lingkungan, mobil bertenaga listrik ini juga sangat mudah dirawat dalam penggunaannya sehari-hari.
Mungkin kamu sendiri sudah mulai melirik info tentang mobil listrik. Saat ini memang berbagai pabrikan mobil telah berinovasi untuk bisa melahirkan mobil tenaga listrik terbaik, mulai dari BMW, Mercedes-Benz, Mitsubishi, hingga Cummins. Namun kendala bagi pecinta otomotif saat ini adalah harga jual mobil listrik yang mahal dan lamanya pengisian baterai.
Di Indonesia sendiri, pemerintah cukup serius dalam mengembangkan produksi mobil listrik. Sejak tahun 2014, Kementrian Riset dan Teknologi mulai memproduksi mobil bertenaga listrik non-komersil, kemudian dilanjutkan mobil semi-komersil pada 2015, komersil pada 2016, dan produksi massal yang rencananya direalisasikan tahun 2017 ini. Pemerintah cukup yakin jika mobil listrik memiliki prospek bagus di Tanah Air, meski terdapat kendala pada teknologi pengisian baterai. Walau begitu, banyak alasan mengapa di masa depan mobil bertenagalistrik cukup cerah yaitu  menurunnya harga baterai secara internasional yang merupakan komponen termahal dari mobil ini. Hal ini tentunya akan membuat harga mobil listrik menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan mobil konvensional. Selain itu efek negatif pada lingkungan pun jelas akan berkurang dibandingkan mobil konvensional.
Meski demikian, ada tantangan baru untuk memproduksi mobil bertenaga listrik di Indonesia, yaitu masih sangat memerlukan sumber daya manusia, tepatnya peneliti dan kalangan akademisi untuk pengembangan teknologi baterai dari mobil tersebut. Nah, kalau nantinya produksi mobil bertenaga listrik di Tanah Air semakin banyak dan didukung dengan stasiun pengisian baterai yang mudah dijangkau, apakah kamu tertarik untuk memiliki mobil listrik?