Di negara Eropa dan Amerika Serikat, komponen mesin diesel sudah lazim ditemui di berbagai kendaraan premium sekalipun. Di Indonesia, mesin diesel hanya terdapat pada beberapa kendaraan, utamanya pada jenis truk, SUV, dan sebagian kecil MPV.
Alasannya adalah mesin diesel bersuara kasar dibandingkan mesin bensin. Padahal teknologi mesin diesel dewasa ini sudah sangat baik, mampu menyembunyikan suara kasarnya dan bahkan environment friendly. Jika Anda penyuka mesin diesel, pelajari cara kerjanya sebagai pengetahuan dasar.
Kata lain dari mesin diesel adalah combustion engine, yakni mesin yang memanfaatkan temperatur dan tekanan udara tinggi untuk mendapatkan rasio kompresi yang sanggup membakar solar. Cara ini meniadakan fungsi busi dalam sistem pembakaran bahan bakar. Namun pada dasarnya, sistem kerja mesin diesel punya empat fase dalam satu siklus, yakni:
Fase Hisap
Piston bergerak dari Top Dead Center (TDC) ke Bottom Dead Center (BDC) untuk menghasilkan pembesaran volume di ruang silinder. Fase ini akan menghisap udara luar ke dalam ruang silinder tanpa membutuhkan bahan bakar untuk melakukannya.
Fase Kompres
BDC dan ruang silinder akan memerangkap udara dan piston melakukan langkah mengkompresi udara hingga temperatur dan tekanan udaranya menjadi sangat tinggi.
Fase Usaha
Udara yang terkompresi suhunya dapat mencapai 5.500 derajat celcius. Dan titik didih bahan bakar diesel ada di suhu 3.000 derajat celcius. Udara yang terkompresi tersebut berada pada temperatur tersebut, injektor menyemprotkan bahan bakar diesel. Titik didih bahan bakar diesel sendiri akan terpicu pada suhu 50 – 900 derajat celcius.
Fase Buang
Hasil pembakaran berbentuk gas dialiri ke dalam ruang silinder. Posisi BDC ke posisi TDC akan mendorong gas terdorong keluar melalui katup exhaust hingga menjadi tenaga gerak.
Keuntungan dari mesin diesel selain tanpa busi, adalah antara lain: bahan bakar lebih murah dan irit penggunaannya; efisien karena tanpa spark yang memungkinkan seluruh bahan bakarnya terbakar habis tanpa sisa; mesin jauh lebih awet daripada mesin bensin.
Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan tenaga listrik yang besar sehingga dibutuhkan aki bervoltase besar; suara mesinnya lebih kencang daripada mesin berbahan bakar bensin; Lebih mahal harga mesinnya karena butuh ekstra ruang bakar lebih besar dan tebal untuk mengantisipasi tekanannya yang besar; dan risiko kerusakan mesin lebih besar apabila mengalami kehabisan bahan bakar.
Dengan tenaga besar yang dihasilkannya serta efisiensi bbm yang irit, mobil bermesin diesel sering diaplikasikan pada kendaraan besar dan berat. Sedangkan pada kendaraan pribadi, mesin diesel disukai karena multifungsi dan mengungguli tenaga bermesin bensin, baik tenaga maupun konsumsi bahan bakarnya. Bagaimana, tertarik?
Oleh: Redaksi Momobil.id
Foto: iStock