Bulan Ramadan | Menghindari Macet
momobil.id -Â Anomali arus lalu lintas selalu terjadi selama bulan ramadan. Berubahnya pola kemacetan membuat pengemudi mobil harus mengatur strategi tersendiri agar bisa lebih nyaman berkendara.
Salah satu keistimewaan Bulan Ramadan bagi umat muslim adalah adanya aktivitas rutin tambahan seperti buka puasa dan shalat tarawih. Demi mengejar bisa berbuka puasa bersama keluarga dan mendapat kesempatan shalat tarawih berjamaah, kaum muslimin terutama di kota-kota besar berusaha pulang ke rumah masing-masing lebih cepat.
Namun, kebiasaan ini ternyata menimbulkan permasalahan lalu lintas yang cukup besar. Meskipun mayoritas kantor-kantor memajukan jam pulang kerja karyawan, mayoritas pekerja juga berlomba-lomba pulang lebih cepat. Akibatnya, waktu pulang kerja yang serentak ini mengakibatkan kemacetan, terutama di sore hari hingga waktu berbuka puasa.
Maka, bagi pekerja yang membawa mobil namun tidak mengejar berbuka puasa di rumah harus pandai mengatur strategi agar tidak ikut terjebak dalam kemacetan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membaca pola kemacetan yang terjadi selama bulan puasa. Sebab, biasanya ada perbedaan pola kemacetan antara pekan pertama bulan puasa, di pertengahan dan di akhir Bulan Ramadan.
Umumnya, di pekan pertama masyarakat ingin cepat-cepat tiba di rumah untuk berbuka puasa bersama keluarga. Maka, kemacetan akan terjadi sejak waktu pulang kantor sekitar pukul 16.00 WIB hingga waktu maghrib.
Bahkan, di dua hingga tiga hari pertama Ramadan, kemacetan bisa terjadi hingga melewati waktu maghrib karena banyak pengendara yang masih terjebak antrian kendaraan di jalan. Akhirnya mereka terpaksa berbuka puasa di jalan. Hal ini dibenarkan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto.
“Minggu pertama masyarakat datang ke kantor lebih awal dan pulangnya maju karena pada umumnya ingin berbuka puasa dan sholat tarawih bersama di rumah, sehingga kemacetan akan lebih awal pada pukul 15.00 WIB,” kata AKBP Budiyanto seperti dilansir GridOto.com.
Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk menunggu hingga setelah waktu berbuka atau sekitar pukul 19.00 WIB. Biasanya pada waktu tersebut banyak masyarakat yang sudah tiba di rumahnya atau minimal sudah mendekati rumah sehingga jalanan di tengah kota dan di pusat perkantoran sudah lebih lengang.
Pada pekan kedua dan seterusnya, umumnya masyarakat sudah tidak lagi mengejar berbuka puasa di rumah. Bahkan banyak yang mengadakan buka bersama di pusat perbelanjaan dan pusat kuliner.
Pada periode ini, pada umumnya cukup aman bagi Anda untuk pulang tepat waktu tanpa harus terjebak kemacetan yang parah. Hanya saja, Anda harus menghindari pusat-pusat perbelanjaan maupun pusat kuliner karena di situ lah kemacetan akan terjadi, yaitu wilayah yang dipenuhi oleh orang-orang yang ingin mengadakan buka puasa bersama.
Namun, jika Anda terpaksa harus terjebak dalam kemacetan, Anda juga bisa menciptakan kondisi yang nyaman meski harus berbuka puasa di tengah perjalanan. Yang perlu Anda lakukan adalah, memastikan ada persediaan makanan dan minuman di dalam mobil untuk berbuka puasa. Usahakan makanan yang Anda bawa cukup praktis di makan sambil berkendara dan hindari makanan berat seperti nasi karena bisa merepotkan Anda saat berkendara.
Pastikan juga radio di dalam mobil berfungsi dengan baik sehingga Anda bisa mengetahui waktu berbuka dengan pasti tanpa harus bertanya kepada pejalan kaki atau pengendara lainnya.
Oleh : M. Kamal
Foto : Istimewa