momobil.id – Belakangan ini, inovasi untuk menghadirkan mobil listrik menjadi fokus utama dari hampir semua produsen mobil di seluruh dunia. Semuanya berlomba-lomba menghadirkan produk terbaik,dari pabrikan di Eropa hingga di Asia seperti China.
Kamu sendiri mungkin penasaran dengan masa depan mobil listrik ini. Memang, harus diakui penjualan mobil listrik semakin meningkat. Penjualannya mengalami peningkatan 63% pada 2017 dan terjual lebih dari 287.000 unit dibandingkan tahun 2016 lalu. China menyumbang setengah penjualan secara global, sementara Eropa menjadi pasar terbesar kedua, disusul Amerika Utara di posisi ketiga.
Mobil listrik memang menjadi solusi dari kendaraan konvensional yang dianggap tidak ramah lingkungan. Sudah banyak pabrikan mobil yang memproduksi kendaraan ini, mulai dari BMW, Audi, Mercedes Benz, Tesla, Renault, dan masih banyak lagi. Mungkin mobil listrik pabrikan luar yang pernah kamu lihat di Indonesia adalah mobil produksi Tesla, X75D, dan i3 dari BMW. Namun, tidak hanya memproduksi mobil, para pabrikan tersebut juga terus melakukan pengembangan inovasi dalam bentuk stasiun pengisian baterai dan jalan khusus untuk kendaraan listrik.
Indonesia sendiri tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam revolusi transportasi ini. Belum lama ini, Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung sukses membuat prototype mobil listrik jenis crossover yang dinamakan Evhero. Kendaraan ini didesain untuk kondisi alamiah jalan di Indonesia yang berbatu, berkelok, bervariasi dan tidak selalu mulus. Selain itu, mengingat masyarakat Indonesia gemar dengan kendaraan keluarga, Evhero dibuat mampu menampung lima penumpang dan bisa melaju dengan kecepatan maksimal 70kpj. Ditunjang baterai jenis VRLA dengan kapasitas 200 AH bertegangan 72V dan motor penggerak BLDC dengan putaran 3.000-4.800 rpm membuat Evhero ramah lingkungan serta awet karena usia baterai juga cukup lama, yaitu 25 tahun.
Di Indonesia, tantangan terbesar pabrikan mobil listrik adalah dukungan dana besar dari pemerintah maupun investor untuk membuat mobil tersebut bisa diproduksi massal dan insentif. Pemerintah sendiri telah menerbitkan aturan yang mengamanatkan pada 2025 porsi produksi mobil listrik sudah bisa mencapai 20 persen dan pelarangan penjualan kendaraan berbahan bakar energi fosil alias tanpa kendaraan BBM pada 2040.
Nah, bagaimana pandangan kamu terhadap kehadiran mobil listrik di industri otomotif saat ini? Apakah mungkin kamu sudah berencana ikut dalam revolusi transportasi ini dalam waktu dekat?