momobil.id – Aki merupakan salah satu komponen vital pada mobil karena bertugas mengalirkan listrik untuk menghidupkan mesin hingga ke lampu-lampu maupun bagian kelistrikan lainnya. Pada umumnya, aki mobil terdiri dari dua jenis yakni aki basah dan aki kering yang mempunyai perbedaan dalam perawatannya.
Perawatan aki kering sedikit lebih mudah dibanding aki basah. Namun, tipe ini terbilang lebih cepat habis atau rusak. “Kita tidak perlu memeriksa secara teratur, jangan khawatir tentang kondisi air. Nyaman, bersih, daya starter lebih unggul, dan daya bisa diisi ulang. Tetapi kerugiannya, lebih cepat rusak,” kata montir bengkel Kauzai OTO Service, Joko Indrawan, seperti dilansir Tempo.
Menurut Joko, aki basah lebih membutuhkan perhatian lebih dibanding aki kering. Meski begitu, jenis ini dianggap lebih tahan lama atau lebih kuat dari aki kering. “Tentu saja, memerlukan pengolahan kualitas air, jadi harus dikontrol,” jelasnya.
Joko menjelaskan, jika aki basah tidak dikontrol dalam waktu tiga bulan juga bisa rusak. Apalagi jika penggunaan kendaraan sangat rutin atau hampir setiap hari. “Kelebihannya lebih lama digunakan, asalkan harus dikontrol,” katanya.
Sedangkan aki kering, perawatannya lebih mudah. Misalnya, cukup dengan membersihkan permukaan dan terminal aki agar tidak ada kotoran menumpuk, serta memastikan pengikat aki tidak kendor.
Perawatan berikutnya, jangan memberikan beban berlebih pada aki dengan memasang aksesori yang bisa menambah beban kelistrikan mobil. Selanjutnya, jangan lupa matikan head unit dan AC saat mesin mati agar aki lebih awet.
Baca juga: MG Motor Indonesia Gelar Program Residential Test Drive
Meski berbeda, keduanya juga memiliki persamaan dalam hal perawatan, yakni sebisa mungkin harus rutin digunakan. Artinya, jangan terlalu lama memarkirkan kendaraan dalam waktu terlalu lama karena akan membekukan zat elektroda.