momobil.id – Perbedaan antara mobil diesel dan mobil bensin tak hanya sebatas penggunaan bahan bakar. Aki yang digunakan oleh mobil diesel dan mobil bensin pun berbeda. Lantas, apa yang terjadi jika penggunaannya sampai tertukar?
Perlu diketahui, spesifikasi aki pada mobil mesin diesel dan mesin bensin memiliki perbedaan. Menurut Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi, perbedaan utamanya yakni pada pemilihan spesifikasi daya.
“Mobil diesel lebih besar dayanya dibandingkan bensin. Karena dalam proses pembakaran perlu kompresi tinggi. Jadi butuh tenaga yang lebih besar untuk memutar mesin pertama kali,” jelas Bambang seperti dilansir kumparan.
Mobil diesel membutuhkan kompresi tinggi ketika proses pembakaran lantaran mesinnya juga punya kapasitas yang jauh lebih besar dibanding mobil bensin. Sehingga sangat wajar jika daya aki yang dibutuhkan jauh lebih besar. Pada mobil bensin, daya aki yang dibutuhkan lebih sedikit karena pembakaran pada mesin dibantu oleh busi. Hal ini membuat mesin bensin tak memerlukan kompresi besar seperti mesin diesel.
Jika mobil diesel dipaksakan menggunakan aki yang tak sesuai spesifikasi atau berdaya rendah, maka mobil akan lebih sulit dinyalakan. Mengenai spesifikasi dayanya, mobil diesel umumnya harus menggunakan aki dengan daya minimal 60 Ampere. Bahkan pada mobil-mobil diesel lawas, daya aki yang dibutuhkan bisa mencapai 100 Ampere.
Baca juga: Penasaran Mengapa Knalpot Mobil Nembak-nembak? Ternyata Ini Penyebabnya
Pada mobil bensin, daya baterai yang dibutuhkan minimal 32 Ampere, tergantung spesifikasi dan kapasitas mesin mobil tersebut. “Minimalnya mobil diesel segitu (60 Ampere), tapi untuk lebih pastinya sebaiknya cek dulu buku manual atau tanyakan ke bengkel resminya,” kata Bambang.
Dengan menggunakan spesifikasi aki yang sesuai rekomendasi pabrikan, maka dampaknya arus listrik yang ada pada mobil akan selalu terjaga, serta aki pun tidak akan mudah tekor.