momobil.id – Salah satu pertimbangan konsumen di Indonesia sebelum membeli mobil adalah harga jual kembali mobil tersebut. Cara paling populer yang biasa dilakukan untuk menjaga nilai jual mobil adalah memilih brand yang sudah terkenal dan bertahan sejak lama di Indonesia.
Selain memilih brand yang sudah terkenal, ada cara lain yang bisa dipraktikkan. Menjaga kondisi, performa, serta penampilan mobil juga termasuk cara menjaga nilai jual kembali sebuah mobil. Lalu apa saja yang bisa dilakukan guna menjaga nilai jual mobil tetap tinggi?
Seperti dilansir Medcom.id, berikut beberapa tips yang bisa dicoba dan diaplikasikan oleh pemilik mobil guna menjaga nilai jual kendaraan mereka tetap tinggi.
Baca juga: Kesalahan Penggunaan Rem Parkir yang Paling Sering Dilakukan
Servis di bengkel resmi
Hal pertama yang harus dilakukan konsumen adalah memastikan melakukan perawatan berkala dan perbaikan di bengkel resmi. Hal ini perlu dilakukan agar mempermudah pengecekan rekam jejak mobil tersebut apabila dijual kembali.
Gunakan suku cadang asli
Jika diperlukan penggantian komponen, pastikan selalu menggunakan suku cadang asli dan melakukan pergantian di bengkel resmi untuk menjaga kualitas dan standar. Selain itu, dengan melakukan pergantian di bengkel resmi, konsumen juga tidak perlu was-was akan standar pengerjaan yang dilakukan.
Merawat eksterior dan interior
Kondisi eksterior dan interior mobil yang mulus dan terawat, seperti bebas baret, bersih dari sisa makanan atau kotoran di dalam kabin, dan dalam kondisi standar sangat berpengaruh terhadap harga jual kembali kendaraan. Apabila dirasa perlu, sesekali setiap 6 bulan juga perlu perawatan ke salon mobil untuk merawat interior (termasuk jok kulit) dan eksterior (termasuk ruang mesin).
Gunakan bahan bakar rekomendasi pabrikan
Kualitas bahan bakar berpengaruh terhadap umur mesin. Dengan menggunakan bahan bakar yang direkomendasikan di buku manual membuat performa mesin terjaga dan umurnya pun bisa lebih panjang.
Hindari aksesoris kelistrikan
Penggunaan aksesoris, terutama bagian kelistrikan, rentan dapat mengakibatkan kerusakan komponen standar kendaraan. Bahkan apabila dilakukan secara asal-asalan, bisa menyebabkan korsleting dan mobil terbakar.